Ketuban terbagi menjadi 2 jenis yaitu, selaput ketuban dan air ketuban. Selaput ketuban adalah pembungkus janin, sedangkan air ketuban adalah cairan yang berada di dalam selaput ketuban. Jika selaput ketuban mengalami kerobekan meskipun sedikit maka air ketuban dapat keluar atau merembes.
Jika bunda mengalami pecah ketuban atau merembesnya ketuban sebelum waktunya persalinan bahkan belum ada kontraksi sebelumnya, pasti bunda akan merasakan cemas dan juga khawatir ya. Terlebih apabila kehamilan bunda belum mencapai 36 minggu, maka kondisi ini disebut dengan ketuban pecah dini. Kondisi ini merupakan kondisi yang sangat berbahaya karena dapat membahayakan kondisi janin dan bunda, karena janin bisa lahir dengan cara prematur.
Mungkin bunda akan sulit untuk membedakan air ketuban dan juga cairan lainnya yang keluar dari area vagina bunda. Untuk membedakannya jika air ketuban warnanya putih kekuningan dan disertai dengan bintik-bintik putih yang biasanya terlihat pada celana dalam. Tidak hanya itu, biasanya air ketuban yang mrembes akan disertai dengan lendir dan sedikit darah namun tidak berbau ya bun.
Selain membedakan dari ciri-cirinya, Bunda bisa membedakan antara air ketuban dan cairan lain yang keluar dari vagina, menggunakan kertas lakmus. Untuk membedakan cairan ketuban atau cairan lain yang keluar dari vagina, bunda bisa melakukan beberapa hal ini :
1. Menenangkan diri bunda
Bunda dapat menenangkan diri terlebih dahulu, usahakan jangan panik agar bunda dapat berpikir lebih jernih ya. Dan mencoba untuk mencari tahu apakah benar cairan yang keluar dari vagina itu air ketuban yang merembes atau cairan yang lain. Bunda dapat memeriksanya menggunakan kertas lakmus, jika benar itu adalah air ketuban, kertas lakmus akan berubah warna.2. Mencoba untuk berdiri
Jika bunda berdiri dan air semakin keluar maka bisa jadi cairan tersebut adalah air ketuban yang keluar akibat adanya tekanan. Apabila bunda mengalaminya sebaiknya segera periksa ciri-ciri air tersebut, jika yang keluar benar air ketuban maka memiliki ciri-ciri warnanya putih atau kekuningan, tidak berbau dan biasanya disertai dengan lendir dan sdikit darah.3. Memeriksa kembali
Bunda dapat mencoba untuk memastikan kembali dengan cara mengganti celana dalam, atau bisa juga bunda menggunakan pembalut. Jika celana dalam atau pembalut bunda kering berarti itu bukan air ketuban, tetapi jika basah dengan menunjukan ciri - ciri air ketuban, maka segera konsultasikan dengan dokter kandungan agar segera ditangani.Bahaya Air Ketuban Mrembes Saat Hamil
Apabila bunda mengalami air ketuban merembes dengan konsentrasi sedikit demi sedikit termasuk hal yang normal ya bun. Akan tetapi jika air ketuban merembes dan dibiarkan secara terus menerus maka dapat mengurangi jumlah air ketuban yang berfungsi untuk melindungi janin.Kondisi ini sangat berbahaya, karena jika bunda kehilangan air ketuban yang banyak dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, bayi lahir secara prematur, bayi risiko lahir cacat, janin terlilit tali pusar yang mengakibatkan bayi kekurangan pasokan oksigen hingga mengakibatkan kehilangan nyawa pada janin. Kondisi ini sangat mengakibatkan bahaya dalam proses persalinan.
Apabila setelah air ketuban pecah atau merembes dan dalam waktu 24 jam belum terjadi kontraksi pada bunda, biasanya bunda akan diberikan pilihan seperti persalinan normal atau persalinan sesar. Ini semua tergantung pada kondisi bunda dan janin.
Apabila kondisi janin masih stabil kondisi bundanya juga stabil, biasanya bunda akan dirangsang untuk dapat memuculkan kontraksi pada kehamilan agar bunda dapat melahirkan secara normal, biasanya dengan cara induksi untuk dapat terjadi pembukaan.
Tetapi jika pada waktu pemeriksaan detak jantung bayi sudah tidak beraturan, biasanya dokter akan bertindak untuk mempercepat persalinan dengan cara melahirkan secara sesar.
Demikianlah penjelasan mengenai ketuban pecah tetapi belum mengalami kontraksi, pabila bunda mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan segera lakukan pemeriksaan kepada dokter.